untuk Bangsa

untuk Bangsa

Senin, 02 Mei 2011

Orang Baru

Orang Baru

Seorang pria baru saja percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juru Selamatnya. Tapi, semangatnya untuk bersaksi ngga kalah besar sama yang udah puluhan tahun percaya Yesus.

Selesai dibaptis, ia pergi ke desa pamannya di pedalaman untuk bersaksi pada orang yang ditemuinya di jalan. Begitu turun dari bis, ia ketemu orang yang ngga ia kenal. Spontan, ia bertanya, “Mas, kenal Yesus, ngga?”

Spontan orang itu geleng-geleng kepala, jawabnya, “Belum, sori aku orang baru di sini. Coba tanya Ibu yang jualan di warung itu!”

Senin, 07 Februari 2011

TEGURAN

Amsal 27:6
Kita butuh teguran yang baik dari seorang yang berarti dalam hidup kita. Dalam teguran yang "pedas" (menyakitkan) dapat membuat kita lebih ingat dan memperbaiki kesalahan kita.

Kita harus mempunyai teman yang benar, teman yang benar adalah teman yang berkata apa adanya bukan "menjilat kita".

Kita bisa melihat contoh teguran dan reaksi apa yang harusnya kita ambil dari beberapa kisah berikut:
Galatia 2:11-14 (Petrus)
1 Samuel 15:20-21 (Saul)
2 Samuel 12:13 (Daud)

Manfaar dari teguran:
-> Menghasilkan kebenaran
Ibrani 12:11
-> Mendidik Jalan kebenaran
Amsal 6:23
-> Tidak membuat kita tersesat

Kamis, 03 Februari 2011

BATAS

Siapa yang tidak suka bermain? Sejak kecil kita akrab dengan kegiatan bermain. Permainan fisik, misalnya olahraga. Permainan otak yang mendidik. Atau, permainan yang membangun kebersamaan. Semua permainan memiliki aturan main. Ada batas-batas yang mengendalikannya. Lapangan badminton punya garis pembatas. Sepakbola punya batas waktu. Langkah-langkah tertentu membatasi permainan di papan catur. Permainan kelereng pun dibatasi cara bermain yang disepakati bersama. Melanggar batas berarti mengacau permainan, dan akan kena sanksi.

Kitab Yosua sampai pasal 13 mengisahkan bagaimana Israel—dipimpin Yosua—memasuki Kanaan. Bertempur di medan laga. Namun, memasuki pasal 14 dan seterusnya, suasana berubah. Mereka memasuki periode kehidupan yang lain. Tahap yang baru. Saatnya menata kehidupan bersama. Maka, Tuhan menuntun Yosua mengatur batas wilayah bagi masing-masing suku. Dari kehidupan mengembara di padang liar tanpa batas, mereka belajar hidup bersama dalam batas-batas yang harus dihormati di Tanah Perjanjian. Batas-batas itu kelak menentukan hak, warisan, dan pusaka masing-masing. Dan, agar tidak kacau, sejak semula batas-batas sudah ditegaskan dan ditegakkan.

Tuhan mencipta kita dengan banyak aspek hidup yang masing-masing juga ada batasnya. Kehidupan bersama akan berjalan baik hanya jika batas-batas itu disadari, dihormati, dipelihara. Makan ada batasnya. Berbicara ada batasnya, tak asal buka mulut. Bekerja mengenal batas kemampuan, waktu, peraturan. Pergaulan sehat dibatasi kesopanan dan tata susila. Hidup ini seperti sebuah permainan, semua harus bermain dalam batas-batas aturan mainnya.

SUDAHKAH KITA MENYADARI, MENGHORMATI

DAN MEMELIHARA BATAS-BATAS DALAM KEHIDUPAN KITA?

Jangan Menyerah (Message Form God)

Anak-Ku ,

Aku tahu bahwa kadang kala begitu menggoda untuk menyerah dalam kehidupan.
Kadang kala sulit menemukan alasan untuk terus berusaha.

Apa yang membuatmu merasa seperti menerima kekalahan? Sekolah? Nilai?
Kawan-kawan? Orang-tua? Uang? Perang? Dengarlah, Aku ingin kamu
mempercayai-Ku dalam hal ini. Meskipun keadaan hidup tampak kacau dari
luar, tetapi jika kamu percaya kepada-Ku, ada hal-hal yang tak terlihat
terjadi di dalam dirimu. Setiap hari, Aku membuka sesuatu yang baru dan
menggairahkan. Masa depanmu akan lebih mengherankan dari apa pun yang dapat
kamu bayangkan. Percayalah kepada-Ku, tidak akan sia-sia kamu bertahan
karena ada hari depan yang indah menunggumu.

Oleh karena itu, bertahanlah dengan gigih. Janganlah menyerah! Aku
mempunyai sejumlah kejutan nyata bagimu.

Ayah Surgawimu,
Tuhan